Air ketuban yang terinfeksi merupakan suatu kondisi serius yang bisa menimbulkan dampak buruk, baik kepada janin ataupun kepada ibu hamil itu sendiri. Untuk membantu mewaspadai kondisi ini terjadi, sangat penting untuk bunda mengetahui apa saja penyebab dan gejala yang muncul akibat infeksi pada cairan ketuban.
Chorioamnionitis atau korioamnionitis adalah istilah medis yang digunakan untuk menyebut infeksi pada air ketuban dan plasenta selama masa kehamilan. Walaupun pada tahap awal gejala infeksi ini tidak begitu dirasakan oleh bunda, namun apabila dibiarkan tanpa adanya penanganan dapat membahayakan kehamilan bunda, misalnya kelahiran prematur.
Apa Penyebab Air Ketuban Terinfeksi?
Umumnya, infeksi pada air ketuban terjadi disaat bakteri Streptococcus pada vagina atau E.coli pada anus masuk ke dalam rahim. Hal ini sering sekali terjadi dengan mudah ketika bunda mengalami beberapa hal seperti berikut ini:• Proses persalinan berlangsung sangat lama
• Ketuban pecah dini yang terjadi jauh sebelum proses persalinan tiba
• Adanya infeksi pada Ibu Hamil seperti infeksi vagina, infeksi saluran kemih, dan infeksi menular seksual
• Suntik bius epidural selama proses persalinan
• Pemeriksaan vagina yang terlalu sering selama proses persalinan
Tak hanya itu, bunda juga akan lebih berisiko terkena infeksi air ketuban khususnya ketika usia bunda ketika sedang hamil masih dibawah 21 tahun, bunda sedang mengalami kehamilan pertama ataupun bunda mempunyai kebiasaan yang tidak sehat saat hamil, misalnya mempunyai kebiasaan merokok dan mengonsumsi minuman beralkohol.
Gejala Air Ketuban Terinfeksi
Infeksi air ketuban yang terjadi disaat masa kehamilan ataupun saat proses persalinan yang panjang bisa menimbulkan beberapa gejala, berikut di antaranya:• Bumil alami demam
• Detak jantung terasa meningkat, baik bumil atau janin
• Terasa nyeri pada rahim
• Air ketuban yang berbau busuk
• Air ketuban yang berwarna kekuningan atau kehijauan dan kental seperti bernanah
Untuk menentukan apakah air ketuban bunda terinfeksi, bunda perlu melakukan pemeriksaan lebih lanjut ke dokter. Pemeriksaan tersebut meliputi pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang, seperti kultur cairan ketuban, tes darah, dan analisis cairan ketuban.
Apabila hasil dari pemeriksaan air ketuban menunjukkan bahwa adanya kuman atau peningkatan sel darah putih, kemungkinan hal ini bisa menjadi tanda adanya infeksi pada cairan ketuban.
Komplikasi yang bisa terjadi akibat Air Ketuban Terinfeksi
Air ketuban terinfeksi merupakan salah satu kondisi darurat medis selama masa kehamilan dan persalinan. Infeksi ini dapat menyebabkan beberapa komplikasi yang bisa terjadi pada bunda maupun janin di dalam kandungan.Komplikasi akibat air ketuban terinfeksi pada ibu hamil
Pada bumil, air ketuban yang terinfeksi bisa menimbulkan beberapa komplikasi yang berupa:• Infeksi rahim atau endometritis
• Bakteremia, yakni suatu infeksi bakteri dalam aliran darah. bakteremia merupakan salah satu komplikasi yang terjadi pada 3-12% bumil yang menderita kondisi ini dan apabila tidak diobati, bakteremia ini dapat menyebabkan kerusakan organ atau sepsis
• Terjadi perdarahan berlebihan saat persalinan
• Penyumbatan pembuluh darah yang diakibatkan oleh gumpalan darah atau emboli
• Setelah melahirkan, waktu pemulihannya akan lebih lama
Kondisi kondisi seperti di atas lah yang bisa meningkatkan risiko kematian bunda selama ataupun setelah persalinan.
Komplikasi akibat air ketuban terinfeksi pada janin
Sementara itu, komplikasi yang terjadi pada bayi akibat air ketuban yang terinfeksi bisa mengakibatkan kondisi seperti berikut ini:• Bayi lahir prematur
• Berisiko mengalami bakteremia atau sepsis
• Alami gangguan pernapasan, seperti pneumonia dan gagal napas
• Alami kecacatan
• Terjadi infeksi pada selaput otak dan sumsum tulang belakang atau meningitis
• Kematian
Jadi itu dia bunda penyebab dan gejala yang diakibatkan oleh air ketuban yang terinfeksi. Perlu bunda ketahui bahwa, berbagai komplikasi yang sudah disebutkan di atas bisa dihindari apabila infeksi air ketuban terdiagnosis sejak awal dan diberi penanganan atau pengobatan sesegera mungkin. Guna mengatasi infeksi bakteri pada air ketuban, kemungkinan dokter akan memberikan bunda antibiotic. Dan apabila infeksi air ketuban ini terdeteksi menjelas waktu persalinan, kemungkinan dokter akan menyarankan bumil untuk melahirkan bayi lebih awal.
Dikarenakan kondisi ini sering kali tidak menimbulkan gejala apapun pada awalnya, bumil disarankan untuk melakukan pemeriksaan kehamilan secara rutin ke dokter. Dengan begitu, dokter bisa sesegera mungkin memberikan penanganan pada bunda apabila terdeteksi air ketuban bunda terinfeksi sejak awal.